Assalamu"alaikum wr wb

Apa kabar semua??? semoga hari ini lebih baik dari hari kemaren allright???

Jumat, Juli 13, 2007

Setrika dan Kompor Minyak Tanah

Sekilas tidak ada hubungannya antara setrika dan kompor minyak tanah. Namun saya menemukan bahwa dua alat rumah tangga tersebut bisa bersinergi. Suatu hari ketika berkunjung ke rumah seorang dhuafa. Seorang nenek yang berprofesi sebagai tukang pijat, sedang menyetrika pakaian sekolah untuk cucunya. Sepintas tidak ada yang istimewa dari caranya menyetrika, namun tatkala melihat alat yang digunakan tidak lumrah, baru tampak keanehan disana.



Subhanallah, nenek tersebut menggunakan setrika yang sudah putus kabel listriknya, dengan kata lain setrika tersebut tidak menggunakan listrik, namun juga tidak menggunakan arang sebagai sumber panasnya. Setrika kutung itu dipanaskan dengan menggunakan kompor yang sudah diberi alas seng bekas. Cara mengontrol laju panas setrikaan dengan mengontrol besar kecilnya api kompor.

Wah saya jadi terharu, subhanallah bagi nenek tersebut setrikaan adalah barang mewah. Wajar saja jangan kan alat elektronik yang lain, setrikaan saja mereka tidak punya. Mau tahu alasan kenapa Nenek mau bersusah payah menyetrika pakaian cucunya yang yatim itu?. Nenek ga mau cucunya keliatan kudel dan berantakan. Walaupun pakaiannya sudah lusuh, namun jika rapi dan bersih akan tetap sedap dipandang. SUBHANALLAH ALLAHUAKBAR. Renungan bagi kita semua, yang seringkali menyepelekan penampilan. Memang penampilan bukan jadi urusan utama, akan tetapi akan sangat menunjang penerimaan diri di lingkungan sekitar. Saya ingat biasanya mustahik penampilannya selalu kacau balau. Nenek Ipah mengajarkan bahwa orang miskin tidak harus buruk penampilannya. Bahwa si miskin tidak selalu dihubungkan dengan kesemrawutan dan ketidak beraturan. Dont’ Judge a book from its cover, tetap berlaku tapi akan lebih baik, jika kita semua semanis penampilan kita. Pakaian menunjukkan siapa orang tersebut. Apalagi bagi kita yang selalu berhubungan dengan dunia sosial, masyarakat, orang banyak. Mereka akan menilai penampilan kita dan darimana kita berasal. Orang yang berakhlak akan memperhatikan pencitraan dirinya

Yuk kita benahi penampilan kita, menjadi lebih baik dan lebih indah dari biasanya. Tidak harus berlebihan, namun dengan cara sederhana menjadi lebih tertata. Allah itu indah dan menyukai keindahan. Boleh lah urusan penampilan menjadi runner up, agar citra kita sebagai Dai Profesional, terlihat pula dalam keprofesionalan kita berpakaian. Akhir kata, doakan saya agar dapat menjadi lebih baik lagi dalam urusan penampilan. Dan segera bisa menghadiahkan bingkisan istimewa untuk mustahik istimewa. Amin...

Tidak ada komentar: