Assalamu"alaikum wr wb

Apa kabar semua??? semoga hari ini lebih baik dari hari kemaren allright???

Jumat, Agustus 17, 2007

Tak Punya Biaya Melahirkan Kujual Anakku

Sebenarnya tidak pernah terlintas di Pikiran bik Mis (35) untuk memberikan anak bungsunya yang baru saja dilahirkannya pada keluarga lain. Namun apa daya, himpitan ekonomi membuat wanita yang tidak sempat menamatkan SD ini terpaksa membuang rasa teganya ketika menyerahkan bayi perempuannya 3 tahun lalu pada pasangan non muslim.


Bik Mis menikah saat umurnya masih muda belia, berbekal pemahaman agama yang minim dan pendidikan yang rendah, membuatnya tak berpikir panjang tatkala disunting HR pria yang sudah berumur. Awalnya pernikahan mereka berjalan normal, layaknya pernikahan keluarga lain namun ketika kelahiran anak ke 3, barulah badai menghantam bahtera rumah tangga mereka. HR ternyata telah membohongi bik Mis mengenai statusnya. Di pulau lain HR telah memiliki seorang istri sebelum menikahi bik Mis.

Konflik demi konflik berdatangan seiring gelar baru yang disandang bik mis sebagai istri kedua. Sampai akhirnya HR memilih untuk mengabaikan istri pertamanya. Lagi - lagi beban ekonomi yang disebabkan multi krisis di negara ini mempengaruhi keadaan keluarga bik Mis. HR tidak lagi bekerja, status pengganguran ternyata lebih disukainya. Bik Mis-lah yang sehari – hari bekerja keras untuk menghidupi suami dan ke 4 mereka.

Seiring berjalanannya waktu HR tak juga berubah, bahkan semakin berulah. Hingga akhirnya Bik Mis menggugat cerai laki – laki itu, padahal saat itu Bik Mis tengah mengandung anak ke lima. Usia kandungannya menginjak bulan ke 3 saat itu. Di kota Palembang Bis Mis tak punya sanak saudara karena ia diboyong oleh HR saat mereka menikah beberapa tahun lalu.

Bik Mis sehari hari berprofesi sebagai tukang cuci dengan upah tetap 100 ribu rupiah perbulan. Untuk makan sehari hari bik mis menjual tenaganya untuk membantu para tetangga, seperti mencuci piring, mencuci pakaian, menyapu, mengepel dengan upah sekadarnya, antara 3000 – 10.000 rupiah tiap kali melakukan tugas tersebut. Dengan pendapatannya yang minim, tentu saja bik Mis tidak mempunyai tabungan untuk persiapan kelahiran anaknya yang ke 5. Warga sekitar tidak ada lagi yang bisa meminjami bik Mis uang untuk biaya melahirkan di sebuah rumah sakit.

Akhirnya sehari tepat setelah melahirkan anaknya, bik Mis dihadapkan dengan pilihan pilihan sulit. Minggat dari rumah sakit dan meninggalkan bayinya, tanpa membayar biaya persalinan dengan resiko ditangkap polisi serta ke 4 anaknya yang dirumah menjadi terbengkalai, atau meninggalkan bayi yang baru dilahirkannya di Panti Asuhan. Akhirnya pilihan jatuh pada opsi yang tidak pernah terpikir sebelumnya. Bik Mis menyerahkan bayinya pada keluarga non muslim yang menyanggupi untuk melunasi segala biaya persalinan di rumah sakit. Bik mis yang memang sedang bingung karena tidak punya uang, sejumlah hutang dan kenyataan bahwa anak - anaknya yang lain kurang gizi karena sering tidak makan. Dengan alasan itulah akhirnya Bik Mis sepakat untuk menandatangani perjanjian dengan calon orang tua anaknya, ia tidak akan menggugat atau apapun yang akan merugikan keluarga anaknya kelak dikemudian hari. Walaupun ada sedikit rasa sesal di dalam hati bik Mis, namun karena keinginan pribadinya agar salah satu anaknya terjamin secara finansial, bik Mis mengubur rasa rindunya yang mendalam pada anak bungsunya tersebut.

Kini Bik Mis tinggal bersama ke 4 anaknya di sebuah rumah gubuk yang di dirikan diatas tanah pinjaman. Hendri si sulung kini sudah duduk di kelas 5 SD, Lani no 2 duduk di kelas 3 SD, Ningsih no 3 duduk di kelas 1 SD. Sedangkan Novi anak ke 4 nya berumur 4 tahun. Hendri si sulung tak sempat memikirkan cita - cita, karena Bik Mis telah mengultimatum, beliau tidak sanggup lagi menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang yang lebih tinggi. “Saya takut hanya memberi angan - angan saja pada Hendri, karena kenyataannya untuk makan pun sulit “ Ujar bik Mis dengan berurai air mata. Walaupun begitu Bik Mis masih mempunyai harapan “Nabi saja selalu berdoa sama Allah untuk meminta bantuan, karena itu sebagai umat Nabi Muhammad, hanya doa dan keyakinan bahwa Allah akan membantu hambanya yang saya punya, Allah tidak pernah tidur kok mbak” Ucap Bik Mis yakin sembari menyeka air matanya dan menutup kisah hidupnya yang mengharukan.

Read More......

anak asuh study tour

Untuk memperluas wawasan para anak asuh, RZI cabang Palembang melakukan kunjungan ke pabrik mie PT Indofood Sukses Makmur. Kunjungan ke pabrik yang telah berdiri sejak tahun 1982 ini merupakan rangkaian dari program pembinaan yang telah menjadi komitmen RZI dalam upaya mentransformasi kaum dhuafa. Kunjungan dibagi dalam dua gelombang, gelombang I berjumlah 27 anak yang terdiri dari siswa SLTP dan SLTA dilakukan pada hari Rabu (15/8), sedangkan gelombang II berjumlah 29 anak yang terdiri dari siswa SD dilakukan pada esok harinya.




Menyambut kedatangan RZI, Indofood diwakili oleh 3 karyawannya yaitu Ibu Nursiah, Staf Personalia, Ibu Fitriyani, Public Relations dan Ibu Ferronia B, kepala Laboratorium. Dalam sambutannya Nursiah menyampaikan kegembiraan Indofood mendapat kunjungan dari anak asuh RZI, bahkan beliau juga menawarkan kunjungan lainnya bagi RZI yang pada kali ini memang tidak membawa seluruh anak asuhnya.

Bapak Irvan Nugraha, Branch Manager RZI Palembang yang turut hadir pada acara tersebut menyatakan bahwa program kunjungan ini merupakan rangkaian program pembinaan anak asuh yang telah tergabung dalam ICD (Integrated Community Development). Dengan adanya kunjungan – kunjungan seperti ini RZI berharap selain menambah wawasan juga mampu memupuk kepercayaan diri anak asuh yang secara umum minder karena kondisi ekonomi keluarganya, lanjut Irvan.

Selanjutnya anak asuh mendapatkan materi profil Indofood dari Ibu Fitri yang sekaligus memimpin tur ke ruangan pembuatan mie. Ekspresi takjubpun ditunjukan para anak asuh ketika melihat mesin pembuat mie yang memenuhi ruangan. Begitu juga saat mereka diperlihatkan para buruh pabrik yang sedang sibuk bekerja. Selanjutnya anak asuh diperlihatkan tempat pengolahan limbah pabrik sebelum kembali ke ruangan.

Setelah menonton film profil Indofood, anak asuh dipersilahkan bertanya. Ternyata kesempatan ini tak disia-siakan oleh mereka. Pertanyaan demi pertanyaanpun mereka lontarkan yang di tanggapi oleh Ibu Ferronia dengan bersahaja. Mulai dari masa kadarluarsa sampai cara menjadi karyawan Indofood mereka tanyakan. Fakki (13) salah satu peserta menanyakan bagaimana caranya supaya Indofood bisa menyantuni teman – temannya yang belum tersantuni dengan bekerjasama dengan RZI. Sepertinya Fakki mengingat baik komitmen Indofood dalam membantu masyarakat terutama di sekitar pabrik.

Sebelum pulang para peserta mendapat bingkisan dari Indofood. Sedangkan RZI memberikan bingkisan termasuk Si Zakki yang memikat ketiga Ibu – ibu tersebut. Bahkan Ibu Fitri telah menyatakan kesediaannya untuk menjadi donatur RZI.

penulis : MSO ( Marketing support Officer)
diforward oleh : diriku ^_^

Read More......

Jumat, Agustus 03, 2007

Andakah yang kami cari??

Andakah yang kami cari???? mau tau lebih banyak??? silahkan baca pengumuman berikut



Dicari 50 orang Akhwat/Ikhwan Untuk Jadi Relawan Rumah Zakat Indonesia Cabang Palembang

Antum punya kriteria di bawah ini?
1. Muslim yang Sehat dan Kuat
2. Berjiwa Sosial dan Suka Tantangan
3. Cerdas dan mampu berkomunikasi dengan baik
4. Jujur dan berniat Ikhlas untuk Dakwah
5. Berkomitmen dan punya loyalitas yang kuat untuk membantu sesama
6. Usia 16 - 35 th
Kalau antum punya kriteria diatas
Datang aja langsung ke Rumah Zakat Indonesia cabang Palembang
jl. Angkatan 45 no 3158 atau hubungi 0711-7005100

Pendaftaran tanggal 06 - 27 agustus 07
Wawancara 20 - 31 Agustus 07

info lebih lanjut
send email to : fican_filan@yahoo.com

Read More......

Jumat, Juli 13, 2007

My Favorit Song This Time

Maaf tuk berpisah dari Tashiru
especially for temen2 yang suka HTSan Hahaha
lumayan pas dipasang jadi NSP ternyata banyak yang suka
niatnya untuk nyindir nih
tapi sayang orang yang pingin disindir ganti no HP terus


Kau tahu tentang hatiku yang tak pernah bisa melupakanmu
Kau tahu tentang diriku yang selalu mengenangmu selamanya
kini kusadari bahwa semua itu
adalah salah dan juga keliru
kan membuat hati menjadi ternodai

maafkanlah segala khilaf yang tlah kita lewati
tlah membawamu kedalam jalan yang melupakan tuhan
kita memang harus berpisah tuk menjaga diri
untuk kembali arungi hidup dalam ridho illahi

Kutahu bahwa dirimu mendambakan kasih suci yang sejati yeeeeeea
kuyakin bahwa dirimu merindukan kasih sayang yang hakiki
kini kusadari bahwa semua itu adalah salah dan juga keliru
akan membuat hati menjadi ternodai

Maafkanlah segala khilaf yang tlah kita lewati
lah membawamu kedalam jalan yang melupakan tuhan
Kita memang harus berpisah tuk menjaga diri
untuk kembali arungi hidup dalam ridho Illahi

Dan bila Takdirnya kita bersama
pastilah Allah kan menyatukan kitaaaaaaaaaaaaa



Read More......

Setrika dan Kompor Minyak Tanah

Sekilas tidak ada hubungannya antara setrika dan kompor minyak tanah. Namun saya menemukan bahwa dua alat rumah tangga tersebut bisa bersinergi. Suatu hari ketika berkunjung ke rumah seorang dhuafa. Seorang nenek yang berprofesi sebagai tukang pijat, sedang menyetrika pakaian sekolah untuk cucunya. Sepintas tidak ada yang istimewa dari caranya menyetrika, namun tatkala melihat alat yang digunakan tidak lumrah, baru tampak keanehan disana.



Subhanallah, nenek tersebut menggunakan setrika yang sudah putus kabel listriknya, dengan kata lain setrika tersebut tidak menggunakan listrik, namun juga tidak menggunakan arang sebagai sumber panasnya. Setrika kutung itu dipanaskan dengan menggunakan kompor yang sudah diberi alas seng bekas. Cara mengontrol laju panas setrikaan dengan mengontrol besar kecilnya api kompor.

Wah saya jadi terharu, subhanallah bagi nenek tersebut setrikaan adalah barang mewah. Wajar saja jangan kan alat elektronik yang lain, setrikaan saja mereka tidak punya. Mau tahu alasan kenapa Nenek mau bersusah payah menyetrika pakaian cucunya yang yatim itu?. Nenek ga mau cucunya keliatan kudel dan berantakan. Walaupun pakaiannya sudah lusuh, namun jika rapi dan bersih akan tetap sedap dipandang. SUBHANALLAH ALLAHUAKBAR. Renungan bagi kita semua, yang seringkali menyepelekan penampilan. Memang penampilan bukan jadi urusan utama, akan tetapi akan sangat menunjang penerimaan diri di lingkungan sekitar. Saya ingat biasanya mustahik penampilannya selalu kacau balau. Nenek Ipah mengajarkan bahwa orang miskin tidak harus buruk penampilannya. Bahwa si miskin tidak selalu dihubungkan dengan kesemrawutan dan ketidak beraturan. Dont’ Judge a book from its cover, tetap berlaku tapi akan lebih baik, jika kita semua semanis penampilan kita. Pakaian menunjukkan siapa orang tersebut. Apalagi bagi kita yang selalu berhubungan dengan dunia sosial, masyarakat, orang banyak. Mereka akan menilai penampilan kita dan darimana kita berasal. Orang yang berakhlak akan memperhatikan pencitraan dirinya

Yuk kita benahi penampilan kita, menjadi lebih baik dan lebih indah dari biasanya. Tidak harus berlebihan, namun dengan cara sederhana menjadi lebih tertata. Allah itu indah dan menyukai keindahan. Boleh lah urusan penampilan menjadi runner up, agar citra kita sebagai Dai Profesional, terlihat pula dalam keprofesionalan kita berpakaian. Akhir kata, doakan saya agar dapat menjadi lebih baik lagi dalam urusan penampilan. Dan segera bisa menghadiahkan bingkisan istimewa untuk mustahik istimewa. Amin...

Read More......

Kamis, Juli 12, 2007

Peserta Kemah Juara Kena Razia

Razia, biasanya kata ini menjadi momok bagi para pengendara kendaraan bermotor yang tidak mempunyai kelengkapan surat menyurat. Namun kali ini razia tidak dilakukan oleh para polisi yang ingin menertibkan pengendara nakal. Razia ini dilakukan oleh Panitia Keju 2007 terhadap anak asuh yang masih membandel.




Sebelum pelaksanaan KEJU 2007 yang bertempat di Bumi Perkemahan Chadika.
Anak Asuh sudah diberi tahu 2 minggu sebelumnya untuk merapikan diri. Mulai dari pakaian, maupun penampilan. Ternyata dari sekian banyak anak asuh, masih ada beberapa anak yang terazia berambut gondrong tak beraturan. Karena itulah para panitia yang bertugas merapikan penampilan mereka segera melaksanakan amanah. Berbekal gunting dan sisir, mulailah mereka bekerja merapikan rambut anak asuh ikhwan. Hal ini dilakukan dengan harapan jika mereka nanti dipertemukan dengan orang tua asuh nya dalam acara meet and greet. Mereka akan tampak manis dan rapi, tak kalah dengan penampilan anak anak orang kaya.



Tetapi ada ada saja hal hal lucu yang terjadi pada Kemah Juara kali ini, misalnya Rahmat Danil yang terkena razia oleh salah seorang relawan, namun model potongan rambut yang dihasilkan tidak sesuai wajahnya. Sehingga potongan rambutnya mirip helm yang nangkring dikepala. Tak urung, hal tersebut memancing tawa panitia dan anak anak lainnya. Bahkan ada yang nyeletuk " Priiiittt...STOP anda kena tilang, karena anda sudah pake helm, silahkan tunjukkan SIM anda". Hehehe ^_^ Yang jadi objek hanya tersipu sipu malu.





Read More......

Tak Cukup Hanya Dikenang

” Tak cukup hanya dikenang ” sebuah ungkapan rasa bahagia yang meluncur dari bibir mungil Arief Tri Haryanto, Peserta Kemah Juara Terbaik Ikhwan. Kalimat yang sarat makna itu tak disangka akan meluncur dari anak cerdas yang menjadi anak asuh Rumah Zakat Indonesia cabang Palembang sejak tahun 2005. Tatkala ditanya perasaannya ketika terpilih sebagai Peserta Terbaik Kemah Juara 2007. Memang betul apa yang dikatakan oleh Arief, bahwa Kemah Juara anak asuh memang tak layak hanya untuk dikenang. Begitu banyak pembelajaran yang didapat ketika acara ini dilaksanakan, baik pra maupun pasca kemah juara.


Kegiatan yang dilaksanakan 8 – 9 Juli 2007, telah dipersiapkan jauh jauh hari sejak bulan Mei 2007. Panitia inti adalah lulusan LDKO Relawan, dan dibantu oleh relawan lainnya. Kemah juara dibuka oleh Ketua DPRD Kota Palembang, Bapak Drs H. Zamzami Ahmad, yang ditandai dengan pemukulan gong serta pemberian layang layang secara simbolis kepada dua orang peserta. Kemah juara kali ini mendapat tambahan peserta seorang presenter cilik dari stasiun TV lokal. Siswi kelas 4 SD yang disapa Echa ini, aktif mengikuti beberapa acara pada kemah juara. Setelah pembukaan dan meet and greet dengan orang tua asuh, peserta diambil alih oleh Tutor. Tiap tutor wajib mengkoordinir minimal enam orang anak dan maksimal 8 orang anak dalam satu kelompok. Ketika acara Dinamika kelompok sedang berlangsung, Panitia Komisi Disiplin melakukan razia terhadap peserta. Alhasil sebanyak 8 orang peserta ikhwan, harus dirapikan rambutnya, karena memang sudah gondrong dan di cat merah. Aksi ini dilakukan ketika jam istirahat, sehingga tidak mengganggu acara lainnya. Karena konsep event ini adalah Bermain sambil belajar, maka semua acara dilaksanakan dengan kesan santai, namun tetap terkendali.

Banyak sekali ulah peserta Keju yang memancing tawa peserta lainnya maupun panitia. Seperti respon anak asuh yang melihat model rambut Rahmad Danil seorang peserta yang kebetulan tidak sesuai dengan bentuk wajahnya. Celetukan lucu pun keluar " Priiiittt...STOP anda kena tilang, karena anda sudah pake helm, silahkan tunjukkan SIM anda". Tak ayal semua orang terpingkal pingkal, sedangkan yang jadi objek hanya tersipu malu. Lain Rahmad lain Rio, siswa kelas 2 SD itu sempat membuat pusing tutornya. Karena Rio tidak membawa pakaian ganti selembar pun. Sampai sampai Rio disangka minggat ikut Kemah Juara. Walaupun pada kenyataannya memang dia diizinkan ibunya namun tak mau repot. Alhasil Rio hanya mengandalkan kaos kemah juara yang dibagikan panitia sebagai pakaian ganti. Belum lagi ulah Zilawati dan Liza Umami, dua anak asuh yang subhanallah begitu sadar kamera. Setiap kali panitia mengarahkan kamera ke arah mereka. Mereka langsung bergaya bak peragawati.

Wah tak disangka anak asuh RZI semuanya aktivis ( aktif and peace), dibilang aktif karena semua peserta semangat mengikuti rangkaian acara kemah juara. Bahkan Ariyanto, peserta yang sempat menangis minta dipulangkan, malah tersenyum senang saat memenangkan lomba lari karung. Akhirnya Ari malah ketagihan dan InsyaAllah ingin ikut kemah juara lagi tahun depan. Begitu juga Mardiansyah dkk yang mewakili kelompok ali bin abi tholib, mempersembahkan drama satu babak yang dibawakan dengan amat manis dan mengesankan. Gaya mereka yang lucu dan polos sangat menghibur audience, padahal acara persembahan dari anak asuh insidental untuk mencegah terjadinya waktu kosong, karena Tradisional Games selesai lebih awal dari waktu yang telah ditentukan. Sudah dapat dipastikan bahwa mereka latihan hanya dalam hitungan menit. Subhanallah di kemah juara ini ditemukan bakat dan potensi terpendam dari para anak asuh.


Bukti Aktifnya anak asuh yang lain adalah, melihat kegigihan dan semangat mereka ketika mengikuti acara Traditional Games dan Outbound. Senyum mereka pun makin mengembang tatkala kamera Sriwijaya TV mengarah ke mereka yang sedang berkompetisi. Bahkan ada peserta yang tersusul peserta lain karena sibuk memperhatikan kru TV lokal lengkap dengan mix boomnya. Mereka pun cinta damai, dibuktikan dengan sedikitnya konflik yang terjadi diantara peserta pada Kemah Juara kali ini. Satu lagi bukti nyata bahwa anak asuh RZI adalah anak anak yang subhanallah berpotensi. Hal ini dibuktikan dengan pengakuan Echa si presenter cilik, yang sempat sebal sebelumnya karena selalu kalah ketika bertanding dengan anak asuh lainnya. ” aduh echa kok bisa kalah?? temen temen kok pada lincah dan gesit ya?”. Panitia hanya senyum sambil berkata dalam hati ” siapa dulu, anak asuh Rumah Zakat ”.

Seusai acara penutupan yang penuh kegembiraan dan suka cita, seorang panitia menjadi terharu ketika dua orang peserta mengembalikan kaos kemah juara dan tali co card hadiah dari XL sebagai sponsor dalam keadaan terbungkus ” mbak, ini kaosnya dipinjamkan saja atau untuk kami mbak?? Tali HP nya juga mbak??? Kami kan ga punya HP??” Ujar Rahmat bin Ali umar yang yatim piatu. Dengan sigap panitia tersebut memberikan pengertian bahwa kaos, notebook, co card, bingkisan dari unilever, pop mie, parcel buku tulis spesial diberikan untuk mereka. Subhanallah Walhamdulillah Walailahailallah WallahuAkbar....Kemah Juara kali ini tak cukup hanya dikenang. Begitu banyak hikmah yang harus kita renungkan dan dijadikan pelajaran. Allah pasti menciptakan begitu banyak Hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik, dari lahirnya anak anak spesial ini, yatim piatu dan dhuafa. Dimana pertumbuhan dan perkembangan mereka menjadi orang orang hebat merupakan tanggung jawab kita bersama. Tak cukup hanya dikenang saudaraku, tapi jadikan pelajaran agar Visi dan misi kita kedepan menjadi lebih baik lagi.

Read More......

Minggu, Juni 17, 2007

Selamat Jadi Orang Aneh

"Dunia memang aneh", gumam Pak Ustadz

"Apanya yang aneh Pak?" tanya penulis yang fakir ini.




"Tidakkah antum perhatikan disekeliling antum, bahwa dunia menjadi terbolak-balik,

tuntunan jadi tontonan, tontonan jadi tuntunan, sesuatu yang wajar dan seharusnya dipergunjingkan,

sementara perilaku menyimpang dan kurang ajar malah menjadi pemandangan biasa"

"Coba antum rasakan sendiri, nanti Maghrib, antum kemasjid, kenakan pakaian yang paling bagus yang antum miliki,

pakai minyak wangi, pakai sorban, lalu antum berjalan kemari, nanti antum ceritakan apa yang antum alami" Kata Pak Ustadz.

Tanpa banyak tanya, penulis melakukan apa yang diperintahkan Pak Ustadz,
menjelang maghrib, penulis bersiap dengan mengenakan pakaian dan wewangian dan berjalan menuju masjid yang berjarak sekitar 800m dari rumah.

Belum setengah perjalanan, penulis berpapasan dengan seorang ibu muda yang sedang jalan-jalan sore sambil menyuapi anaknya"

"Aduh, tumben nih rapih banget, kayak pak ustadz, mau kemana sih ? tanya ibu muda itu.

Sekilas pertanyaan tadi biasa saja, karena memang kami saling kenal, tapi ketika dikaitkan dengan ucapan Pak Ustadz diatas,

menjadi sesuatu yang lain rasanya;

"Kenapa orang yang hendak pergi kemasjid dengan pakaian rapih dan memang semestinya seperti itu ditumbenin ?

Kenapa justru orang yang jalan-jalan dan ngasih makan anaknya ditengah jalan, ditengah kumandang adzan maghrib menjadi biasa-biasa saja ?

Kenapa orang ke mesjid dianggap aneh?

Orang yang pergi ke mesjid akan terasa "aneh" ketika orang-orang lain justru tengah asik nonton sinetron "intan".

Orang ke mesjid akan terasa "aneh" ketika melalui kerumunan orang-orang yang sedang ngobrol dipinggir jalan dengan suara lantang seolah meningkahi suara panggilan adzan.

Orang kemasjid terasa "aneh" ketika orang lebih sibuk mencuci motor dan mobilnya yang kotor kehujanan.

Ketika hal itu penulis ceritakan ke Pak Ustadz, beliau hanya tersenyum,
"Kamu akan banyak menjumpai "keanehan-keanehan" lain disekitarmu" , kata Pak Ustadz.

"Keanehan-keanehan" disekitar kita ?

Cobalah ketika kita datang kekantor, kita lakukan shalat sunah dhuha, pasti akan nampak "aneh" ditengah orang-orang yang sibuk sarapan,

baca koran dan ngobrol.

Cobalah kita shalat dhuhur atau Ashar tepat waktu, akan terasa "aneh", karena masjid masih kosong melompong,

akan terasa aneh ditengah-tengah sebuah lingkungan dan teman yang biasa shalat diakhir waktu.

Cobalah berdzikir atau tadabur al qur'an ba'da shalat, akan terasa aneh ditengah-tengah orang yang tidur mendengkur

setelah atau sebelum shalat. Dan makin terasa aneh ketika lampu mushola/masjid harus dimatikan agar tidurnya tidak silau dan nyaman.



Orang yang mau shalat malah serasa menumpang ditempat orang tidur, bukan malah sebaliknya,

yang tidur itu justru menumpang ditempat shalat.



Aneh bukan ?

Cobalah hari ini shalat jum'at lebih awal, akan terasa aneh, karena mesjid masih kosong,

dan baru akan terisi penuh manakala khutbah kedua menjelang selesai.

Cobalah anda kirim artikel atau tulisan yang berisi nasehat, akan terasa aneh ditengah-tengah kiriman e-mail yang berisi humor,

plesetan, asal nimbrung, atau sekedar gue, elu, gue, elu dan test..test, test saja.

Cobalah baca artikel atau tulisan yang berisi nasehat atau hadits, atau ayat al qur'an,

pasti akan terasa aneh ditengah orang-orang yang membaca artikel-artikel lelucon, lawakan yang tak lucu, berita hot atau lainnya.

Dan masih banyak keanehan-keanehan lainnya, tapi sekali lagi jangan takut menjadi orang "aneh" selama keanehan kita sesuai

dengan tuntunan syari'at dan tata nilai serta norma yang benar.

Jangan takut "ditumbenin" ketika kita pergi kemasjid, dengan pakaian rapih, karena itulah yang benar yang sesuai dengan al qur'an (Al A'raf:31)

Jangan takut dikatakan "sok alim" ketika kita lakukan shalat dhuha dikantor,
wong itu yang lebih baik kok, dari sekedar ngobrol ngalor-ngidul gak karuan.

Jangan takut dikatakan "Sok Rajin" ketika kita shalat tepat pada waktunya, karena memang shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya terhadap orang-orang beriman.

Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa*). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (Annisaa:103) *

Jangan takut untuk shalat jum'at dishaf terdepan, karena perintahnya pun bersegeralah. ....

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual
beli (1475), yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui. (Al Jumu'ah:9)

[1475] Maksudnya: apabila imam Telah naik mimbar dan muazzin Telah azan di hari Jum'at,

Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya.

Jangan takut kirim artikel berupa nasehat, hadits atau ayat-ayat al qur'an, karena itu adalah sebagian dari tanggung jawab kita untuk saling menasehati, saling menyeru dalam kebenaran, dan seruan kepada kebenaran adalah sebaik-baik perkataan;

*Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah*, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:

" Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri ?" (Fusshilat:33)

Jangan takut dikatain sok pinter, sok menggurui, sok tahu, lha wong itu yang disuruh kok, "sampaikan dariku walau satu ayat"

Jangan takut baca e-mail dari siapapun, selama e-mail itu berisi kebenaran dan bertujuan untuk kebaikan.

Kita tidak harus baca e-mail dari orang-orang terkenal, e-mail dari manajer atau dari siapapun kalau isinya sekedar dan ala kadarnya saja,

atau dari e-mail yang isinya asal kirim saja.



Mutiara akan tetap jadi mutiara terlepas dari siapapun pengirimnya. Pun sampah tidak akan pernah menjadi emas, meskipun berasal dari tempat yang mewah sekalipun.

Lakukan "keanehan-keanehan" yang dituntun manhaj dan syari'at yang benar.

Jangan takut mengatakan perkataan yang benar (Al Qur'an & Hadist), meskipun akan terasa aneh ditengah hingar bingarnya

bacaan vulgar dan tak bermoral.

Lagian kenapa kita harus takut disebut "orang aneh" atau "manusia langka" jika memang keanehan-keanehan menurut pandangan mereka

justru yang akan menyelematkan kita.

Selamat jadi orang aneh ....








Read More......

Selasa, Juni 12, 2007

Afwan Ana Bukan PremanEmo Smile

Kalideres...10 Oktober 2005
setelah kurang lebih 2 bulan menambah sesak kota Jakarta, akhirnya diriku pulang juga. Naik bis jurusan Jakarta - Palembang. Maklum aja...tanggal 1 oktober BBM resmi dinaikkan so wajar aja dunk, kalo ongkos bis juga jadi mahal. Untung aja tuslah belum ada, karena Ramadhan baru beberapa hari. Dengan bantuan temen2 ku yang baik hati, yang telah menolongku membawakan barang2ku yg bejibun..hehehe ( afwan ya Pak...Afwan ya Bu') akhirnya aku bisa pulangEmo Smile

Kejadiannya di atas Bis...saat itu kebetulan aku dapet tempat duduk di tengah, di sebelah seseorang yg tidak kuketahui siapa?, yang aku tahu namanya mirip nama cewek.
Emo Smile


nahh...pas diriku naik ke atas bis yang lagi manyun ( maksudnya lagi stay cun nunggu penumpangnya pada naik) calon temen duduk di sebelahku belum dateng. Lagipula bis belum mo berangkat, akhirnya diriku turun dulu untuk ngobrol dengan para pengantarku (hehehe maaf ye kalo dijadikan pengantar)..
karena keasyikan ngobrol...maklum bow baru ketemu...jadi banyak cerita yg akan diceritakan..Emo Smile

setelah peluit panjang berbunyi ( kayak kereta aje )menandakan bahwa bis akan segera melaju.aku bergegas naik..walopun sedikit sedih..karena harus berpisah dengan teman2ku di sini...hiks hiks...

saking semangatnya mau pulang..aku naik bis sambil lari, puasa2 masih seger euy. begitu aku mau duduk di kursi ku, kulihat seorang lelaki, dgn jeans belel, kaos putih..sedang tertidur sambil menutupi wajahnya dengan topi gayanya bak preman asli..awut2an..(wah maaf ya Kak..kalo dirimu baca ini pasti protes hehehe). wahhhhhhh aku bingung kan nama orang yg duduk disebelahku nama cewek...kok malah lelaki ya??.. bolak balik aku ngitung kursi untuk memastikan apa benar itu kursiku....

1..........2..........3...........4........5..........6...........7
bener kok aku urutan ke 7...pas kulihat di tiket juga bener no 7...
karena bingung liat aku mondar mandir...temen2ku dari luar jendela bertanya
" fik...kok belum duduk "
dengan Spontan aku Jawab " kursiku ga ada nih"
karena temen2 ku di luar bis mereka ga kedengeran " apaan sih FIk...ga kedengeran"
saking kesal plus panik Aku teriak " Aku duduk di sebelah Preman "
semua penumpang menoleh padaku...aduh aku jadi malu..apalagi si preman yang kumaksud jadi terbangun...tapi dia ga marah, cuma senyum sebentar...waduh aku jadi grogi..coz niatku kan bukan bermaksud menghina..cuma kaget aja..

akhirnya aku memilih pindah tempat duduk..untung bapak yang dibelakangku mau pindah...jadi aku bisa duduk ditempatnya..sendirian lagi..lebih lapang.
lagian ga mau la yau..duduk bukan sebelah muhrim..hehehe
tak lama setelah bis berjalan...lelaki yang kayak preman tadi, melihat ke arahku, sembari berkata " afwan ukhti....ana bukan preman"..
hihihi ane malu sambil nyengir kuda ane jawab " di afwan kan ( hehehehe yg salah siapa)...tadi ane panik abis ane pikir ane bakalan duduk sama akhwat...coz namanya kayak nama akhwat"
preman tadi senyum " iya itu nama depan ana, nama belakangnya nama ikhwan banget, kalo ga percaya nih kartu identitas ana" dia memberikan selembar kartu anggota sebuah partai islam. Aku cuma mengangguk...coz malu bo' dah su'udzhon duluan.....

bahkan sama preman asli aja ga boleh su'udzhon apalagi sama yg mirip preman.

namun aku sempet berpesan kok " lain kali, penampilannya dibenahi...kan jadi muslim itu harus representatif...muslim itu harus rapi, biar ga salah sangka lagi " (hehehe ane preman banget ya??? bisa2nya ngomong kayak itu )...premannya malah ketawa ( mungkin dia bingung...yang sebenernya preman tuh sapa ya?)

wah ternyata preman nya baik loh...aku dikasih coklat..walaupun coklatnya ga kumakan (kan lagi shaum ramadhan)...ujung2nya kusimpen dan kuberikan ke adekku yang ikhwan ( hahaha).

Intinya if you don't know someone...don't judge him/her....
tp kalo buat orang lain su'udzhon ya berdosa juga...
betul ga sih?

Read More......

Senin, Juni 11, 2007

Ada “something “di matanya Emo Smile

"Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu
seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya
merdeka, dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya".
(Hadits Riwayat Ahmad, Nasa'i, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dari shahabat
Abu Hurairah radliyallahu 'anhu).

Ada “something dimatanya.. Hush jangan su’udzhon dulu, ada something di matanya tuch maksudnya bukan ada kotoran ( tahi mata). Idihhhh jorky deh kamu . Gini loh ceritanya, baru baru ini aku ketemu lagi dengan salah satu sahabatku... salah seorang teman yang paling aku rindukan dalam beberapa bulan ini, and we have a problem namun karena aku orangnya gengsian buat negur duluan, ya akhirnya kutahan aja rasa rinduku itu...

Nah kebetulan sahabatku itu milad, dan dia berniat buat nraktir aku berdua aja, ceritanya candle light dinner nih, nge-DATE bareng bow’. Kenapa?? Aneh??Heran ya? Akhwat (cewek) sama akhwat kok nge-Date...biasa aja lagi....yang aneh tuh kalo akhwat sama ikhwan yang tidak terikat dalam status yang jelas dan syar’i tp mereka nge-Date!!!(banyak tuh contohnya). Akhirnya aku pergi juga, kali aja ini jadi awal yang baik untuk memperbaiki gelas yang sudah retak. Walaupun kemungkinannya tipis.

Tapi sayang aku sedikit kaget pas tau, tidak hanya aku yang hadir disitu, namun ada seseorang yang juga hadir disana. Seseorang itu adalah salah satu alasan kenapa aku menjauhi temanku dulu, terus terang aku KURANG SUKA ama ikhwan tersebut, dan aku juga TIDAK SUKA hubungan yg terjadi diantara mereka. Walaupun aku tau, kedatangan ikhwan itu ke tempat kami ketemuan karena ketidakdisiplinannya . Yup!!! Ikhwan tersebut naksir temanku....aneh ya aku ini, temannya di taksir orang kok marah??? Toh cinta itu fitrah...hm sebenernya bukan itu yang bikin aku marah.
Biasanya kalo akhwat ditaksir orang, dan orang itu ga punya komitmen untuk ke arah yang lebih pasti (NIKAH), si akhwat akan menjauhi orang tersebut. Idihhh...siapa yang sudi, kalo cuma dijadiin tempat curhat... kalo aku mah...NO WAY...psikolog aja dibayar buat dengerin curhat orang...
Apalagi kalo orang yang naksir tuh ga meyakinkan...alias kita juga ga tertarik...SEHARUSNYA segera menjauh...agar mereka tidak berharap yang muluk2!!! Hm tapi sayang, itu kan BIASANYA, tidak semua orang terbiasa seperti itu... mungkin aku bisa seperti itu, tapi temenku BUKAN aku!!!!!
Yang kulihat selama ini, mereka tuh deket banget, hingga ada suatu ketergantungan antara satu sama lain, ketergantungan yang MENGGANTUNG..biasanya adalah sesuatu yang tidak jelas di mana tempatnya dan ke mana arahnya, tak dapat diukur alias bias atau samar samar (meragukan).haaaaaaaaaa capek degh...
Kemaren temenku sudah bilang, kalo ikhwan tersebut udah berubah, dia ga kayak dulu lagi. Entah aku sedikit kurang percaya, mungkin karena aku sudah terlalu ANTIPATI pada ikhwan itu. Hm..semoga saja itu benar. Tapi pas aku liat mata ikhwan tersebut, caranya memandang temanku, aku jadi ga percaya lagi. ( GILA..aku kurang kerjaan banget, ngeliatin mata orang, laki laki lagi...gubrakkkk...ampuni hambamu ini ya Allah).

Sekarang yang dapat kulakukan cuma berdoa, aku sudah menyerah. Aku tau temenku tau yang terbaik baginya. Dan Allah maha tau yang terbaik bagi mereka, sedangkan aku, tidak pernah tau tapi sok tau...hehehe narcis neh!!!. Ya Allah, jagalah mereka, dan semoga Engkau berkenan untuk memudahkan jalan mereka berdua. Semoga Allah mengikat mereka dalam sebuah ikatan suci, NIKAH dunk kalian berdua, biar aku ga was was lagi!. Semoga kuliah mereka berdua cepat selesai, trus ikhwannya tambah mapan, biar ga makan tempe bacem lagi (apa coba??) tenang deh, biar aku yang jadi ketua panitianya..
InsyaAllah aku selalu berdoa agar kalian berjodoh ( nah yang jadi masalah nih, kira kira doa aku di ijabah cepet ga ya sama Allah, emangnya aku ini siapa???)... oia mau tau apa yang kulihat dimata ikhwan tersebut??? Ai Shuru.....

“ Ya Allah selamatkan mereka dengan menikah, dan nikahkan mereka dengan selamat”

Amin Barakallahu laka


Ps : terkadang tidak semua orang bisa melakukan seperti apa yang kita inginkan.. aku masih tetap idealis tapi sedikit realistis sekarang...Masih ada Allah, so kenapa kalian harus putus asa??? Betul kan...

Sebelum di ijab qabulkan syariat tetap membatasi... pelajari dulu ilmu rumah tangga...sehingga ketika sudah saatnya.. kalian akan siap!!! Chayo chayo.


Read More......

Sabtu, Juni 09, 2007

Jangan Jalan Kaki Ya

hehehe kalo inget kejadian ini...aku pasti langsung tertawa geli..

suatu hari, seperti biasa aku pulang dari aktivitas mingguan, pulangnya sendirian. Seharusnya untuk tiba di rumahku, aku harus naik angkot 3 kali. Nah kebetulan hari itu aku lagi pengen jalan kaki, lagipula setelah turun dari angkot ke dua, jarak tempuh ke rumah ku ga terlalu jauh. Maka kuputuskan untuk berjalan kaki. Hari udah semakin sore, aku jalan sendirian. Seperti biasa aku jalannya santai sambil mikir, trus tengok kanan tengok kiri . tiba tiba aku dipanggil oleh seorang pengendara sepeda motor. orang itu stop tak jauh dari trotoar tempatku berjalan. Karena aku orangnya baik , aku berbaik sangka... orang nih pasti mau nanya jalan.



Ternyata orang tersebut adalah seorang pemuda , trus dia berkata " adek nih akhwat PII ya? " . karena aku bukan PII ya kujawab saja "bukan", eh dia nanya lagi " KAMMI????" , aku kembali menggeleng. " kuliah dimana? " eh dia nanya lagi..... lama lama aku sebel juga, en sempet su'udzhon jangan2 mau nodong . akhirnya aku nanya " emangnya kenapa sih? nanya2 ".... Kakak itu berkata " kamu kok jalan kaki, rumahnya dimana? ". Ugghhh orang yang aneh, apa urusan loe kata ku cuma dalem hati, hehehe . " rumahku deket sini kok ( padahal agak jauh dikit ) bentar lagi juga nyampe, karena itu aku jalan kaki ". " mau ikut numpang sampe depan ga " . Weeeeekssssssssss dia menawarkan membonceng motornya... " ga usah ga usah...aku jalan kaki aja " ...hiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii orang yg aneh.

setelah menolak...( hehehe menolak) akhirnya orang itu pergi, Alhamdulillah lega. akhirnya walking by sekel ( jalan kaki ) dilanjutkan lagi. sampe di sebuah belokan, ternyata orang bermotor itu mengikutiku. . kemudian dia menyetop motornya di depan ku " katanya rumahnya deket " tanya nya seperti tak percaya. " emang kok, rumahku deket, tuh satu tikungan lagi ". Eh dia ngeluarin dompet " nih naik angkot aja...jangan jalan kaki ya " ia menawarkan uang ribuan . Langsung aja aku naik pitam " loe pikir aku ga punya uang, nih uangku ada kok" kukeluarkan uangku dari dalem dompetku, trus kubilang kembali " aku jalan kaki, emang sengaja...bukan karena ga ada uang ongkos weeeeeeeeeeeeeeeeeeeks melihat aku marah, kayaknya orang itu takut juga " ya udah, bener ya rumahnya deket? kalo gitu langsung pulang ya" dia menghidupkan mesin motornya kemudian masuk ke jalan yg kutunjuk tadi ( padahal rumahku di jalan sebelah nya lagi ).

Arrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrghhhhhhhhhhhhh dasarrrrrrrrrrrrrrr ga sopan..........
mungkin maksudnya baik sih....tapi caranya salah........... malah bikin ane tersinggung.....

meski masih dalam keadaan marah dan bercampur geli, aku segera bergegas pulang lewat jalan lain ( walopun lebih jauh)...coz takut ketemu orang yang kayak tadi untuk kedua kalinya....


hehehe : gara2 hal ini aku suka di olok2 sama temen2ku....fik...kalo ga ada ongkos...minta aja tuh ama pria bermotor...gubrakssssssssssssss !!!!

Read More......