Assalamu"alaikum wr wb

Apa kabar semua??? semoga hari ini lebih baik dari hari kemaren allright???

Kamis, Juli 12, 2007

Tak Cukup Hanya Dikenang

” Tak cukup hanya dikenang ” sebuah ungkapan rasa bahagia yang meluncur dari bibir mungil Arief Tri Haryanto, Peserta Kemah Juara Terbaik Ikhwan. Kalimat yang sarat makna itu tak disangka akan meluncur dari anak cerdas yang menjadi anak asuh Rumah Zakat Indonesia cabang Palembang sejak tahun 2005. Tatkala ditanya perasaannya ketika terpilih sebagai Peserta Terbaik Kemah Juara 2007. Memang betul apa yang dikatakan oleh Arief, bahwa Kemah Juara anak asuh memang tak layak hanya untuk dikenang. Begitu banyak pembelajaran yang didapat ketika acara ini dilaksanakan, baik pra maupun pasca kemah juara.


Kegiatan yang dilaksanakan 8 – 9 Juli 2007, telah dipersiapkan jauh jauh hari sejak bulan Mei 2007. Panitia inti adalah lulusan LDKO Relawan, dan dibantu oleh relawan lainnya. Kemah juara dibuka oleh Ketua DPRD Kota Palembang, Bapak Drs H. Zamzami Ahmad, yang ditandai dengan pemukulan gong serta pemberian layang layang secara simbolis kepada dua orang peserta. Kemah juara kali ini mendapat tambahan peserta seorang presenter cilik dari stasiun TV lokal. Siswi kelas 4 SD yang disapa Echa ini, aktif mengikuti beberapa acara pada kemah juara. Setelah pembukaan dan meet and greet dengan orang tua asuh, peserta diambil alih oleh Tutor. Tiap tutor wajib mengkoordinir minimal enam orang anak dan maksimal 8 orang anak dalam satu kelompok. Ketika acara Dinamika kelompok sedang berlangsung, Panitia Komisi Disiplin melakukan razia terhadap peserta. Alhasil sebanyak 8 orang peserta ikhwan, harus dirapikan rambutnya, karena memang sudah gondrong dan di cat merah. Aksi ini dilakukan ketika jam istirahat, sehingga tidak mengganggu acara lainnya. Karena konsep event ini adalah Bermain sambil belajar, maka semua acara dilaksanakan dengan kesan santai, namun tetap terkendali.

Banyak sekali ulah peserta Keju yang memancing tawa peserta lainnya maupun panitia. Seperti respon anak asuh yang melihat model rambut Rahmad Danil seorang peserta yang kebetulan tidak sesuai dengan bentuk wajahnya. Celetukan lucu pun keluar " Priiiittt...STOP anda kena tilang, karena anda sudah pake helm, silahkan tunjukkan SIM anda". Tak ayal semua orang terpingkal pingkal, sedangkan yang jadi objek hanya tersipu malu. Lain Rahmad lain Rio, siswa kelas 2 SD itu sempat membuat pusing tutornya. Karena Rio tidak membawa pakaian ganti selembar pun. Sampai sampai Rio disangka minggat ikut Kemah Juara. Walaupun pada kenyataannya memang dia diizinkan ibunya namun tak mau repot. Alhasil Rio hanya mengandalkan kaos kemah juara yang dibagikan panitia sebagai pakaian ganti. Belum lagi ulah Zilawati dan Liza Umami, dua anak asuh yang subhanallah begitu sadar kamera. Setiap kali panitia mengarahkan kamera ke arah mereka. Mereka langsung bergaya bak peragawati.

Wah tak disangka anak asuh RZI semuanya aktivis ( aktif and peace), dibilang aktif karena semua peserta semangat mengikuti rangkaian acara kemah juara. Bahkan Ariyanto, peserta yang sempat menangis minta dipulangkan, malah tersenyum senang saat memenangkan lomba lari karung. Akhirnya Ari malah ketagihan dan InsyaAllah ingin ikut kemah juara lagi tahun depan. Begitu juga Mardiansyah dkk yang mewakili kelompok ali bin abi tholib, mempersembahkan drama satu babak yang dibawakan dengan amat manis dan mengesankan. Gaya mereka yang lucu dan polos sangat menghibur audience, padahal acara persembahan dari anak asuh insidental untuk mencegah terjadinya waktu kosong, karena Tradisional Games selesai lebih awal dari waktu yang telah ditentukan. Sudah dapat dipastikan bahwa mereka latihan hanya dalam hitungan menit. Subhanallah di kemah juara ini ditemukan bakat dan potensi terpendam dari para anak asuh.


Bukti Aktifnya anak asuh yang lain adalah, melihat kegigihan dan semangat mereka ketika mengikuti acara Traditional Games dan Outbound. Senyum mereka pun makin mengembang tatkala kamera Sriwijaya TV mengarah ke mereka yang sedang berkompetisi. Bahkan ada peserta yang tersusul peserta lain karena sibuk memperhatikan kru TV lokal lengkap dengan mix boomnya. Mereka pun cinta damai, dibuktikan dengan sedikitnya konflik yang terjadi diantara peserta pada Kemah Juara kali ini. Satu lagi bukti nyata bahwa anak asuh RZI adalah anak anak yang subhanallah berpotensi. Hal ini dibuktikan dengan pengakuan Echa si presenter cilik, yang sempat sebal sebelumnya karena selalu kalah ketika bertanding dengan anak asuh lainnya. ” aduh echa kok bisa kalah?? temen temen kok pada lincah dan gesit ya?”. Panitia hanya senyum sambil berkata dalam hati ” siapa dulu, anak asuh Rumah Zakat ”.

Seusai acara penutupan yang penuh kegembiraan dan suka cita, seorang panitia menjadi terharu ketika dua orang peserta mengembalikan kaos kemah juara dan tali co card hadiah dari XL sebagai sponsor dalam keadaan terbungkus ” mbak, ini kaosnya dipinjamkan saja atau untuk kami mbak?? Tali HP nya juga mbak??? Kami kan ga punya HP??” Ujar Rahmat bin Ali umar yang yatim piatu. Dengan sigap panitia tersebut memberikan pengertian bahwa kaos, notebook, co card, bingkisan dari unilever, pop mie, parcel buku tulis spesial diberikan untuk mereka. Subhanallah Walhamdulillah Walailahailallah WallahuAkbar....Kemah Juara kali ini tak cukup hanya dikenang. Begitu banyak hikmah yang harus kita renungkan dan dijadikan pelajaran. Allah pasti menciptakan begitu banyak Hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik, dari lahirnya anak anak spesial ini, yatim piatu dan dhuafa. Dimana pertumbuhan dan perkembangan mereka menjadi orang orang hebat merupakan tanggung jawab kita bersama. Tak cukup hanya dikenang saudaraku, tapi jadikan pelajaran agar Visi dan misi kita kedepan menjadi lebih baik lagi.

1 komentar:

Gus Feb mengatakan...

Selamat berjuang Relawan.. semoga apa yang telah kawan-kawan korbankan bermanfaat untuk umat..

tetap semangat bahagiakan umat ya!